Laman

Thursday, April 7, 2011

Guyonan Gusdur 'Kejadian Lucu di Pesawat Terbang'

Pada suatu hari Terbanglah para 4 Tokoh Indonesia pada saat itu dalam pesawat untuk sidak ke daerah tanpa disertai pengawal, asisten ataupun
ajudan, dan hanya disertai seorang pilot pesawat.

Singkat cerita mereka telah selesai
melakukan kunjungan kerja dan terbang kembali ke Jakarta. Namun apa yang terjadi dalam penerbangan kembali tersebut mendadak pesawat mengalami kerusakan alat kendali dan kebocoran bahan
bakar.

“Wah celaka dua belas nih, pesawat ini tidak bisa dikendalikan dan pasti akan jatuh hancur” kata sang pilot dengan paniknya, “
kalau begitu….. cepat terjunkan para tokoh
bangsa ini dengan ransel parasut yang ada” tambahnya. “Tapi bagaimana ya ….. parasutnya
cuma ada 4, padahal semuanya ada 5 orang” tambah sang pilot kebingungan.
“aah sudahlah ….. minta pertimbangan dari para beliau
sajalah” kata sang kapten sambil
bergerak cepat menemui para
tokoh bangsa yang sedang bercengkrama dengan akrabnya
satu sama lain.

Dengan nada hati-hati sang kapten berkata “mohon maaf Bapak-bapak dan Ibu ….. karena kendali pesawat mengalami
kerusakan dan pesawat pasti
akan jatuh hancur …. maka dipersilakan Bapak-bapak dan
Ibu berunding sendiri siapa yg akan terjun duluan dengan 4
ransel parasut yang ada ini”.

“Saya khan presiden RI, saya masih diberi amanah untuk
mengurus rakyat yang sedang dihimpit berbagai kesusahan,
jadi ….. ya jelas saya dulu dong yang terjun” kata Pak SBY penuh
keyakinan, karena yang lainnya
menyetujui, akhirnya Pak SBY langsung memasang ransel
parasutnya dan ….. jleng …..
Pak SBY akhirnya terjun dengan
selamat.

“Saya ini banyak ngurusin wong cilik, lagi pula saya harus
meneruskan perjuangan bapak
saya mempertahankan
kemerdekaan dengan menjadi pemimpin negeri ini, jadi ….. saya yang harus terjun selanjutnya”
kata Bu Mega dengan mantap …..
karena yang lainnya manggut-manggut saja, Bu Mega langsung memasang ransel parasutnya
dan ….. jleng …..
Bu Mega akhirnya terjun dengan selamat. Setelah Bu Mega terjun,

Pak Habibie mendesak agar dia yang terjun berikutnya dengan
memberi alasan : “Saya khan yg menguasai Hi-Tech,
bagaimana suatu bangsa akan maju tanpa menguasai hi-tech …..
bukan begitu Gus Dur ?”….
Gus Dur menjawab : “silakan saja
duluan ……
gitu aja kok repot”, akhirnya Pak Habibie memasang ransel parasutnya dan ….. jleng…..
akhirnya Pak Habibie terjun dengan selamat.
Kemudian…..
tanpa ba…bi…bu…
Gus Dur langsung mengambil dan memasang sendiri ranselnya tanpa meminta tolong ataupun meminta persetujuan terlebih
dahulu dari sang pilot, karena dipikirnya pasti dia yang akan
terjun selanjutnya.

“Gus Dur ….” sang pilot memanggil sambil terkejut …..
“kenapa sih kok pake protes segala, jelas-jelas sekarang saya
yang harus terjun, saya ini kyai langitan tau nggak …..
banyak para kyai dan santri se Indonesia
yang harus saya urus” hardik Gus Dur.

“Tapi Gus Dur …..” sang pilot mencoba menyela, tapi Gus Dur
tidak peduli selaannya ….. bahkan terus berkata :”Nggak pake tapi-tapian…. ngeyel amat sih lu …..
sudah saya terjun duluan yah” tegas Gus Dur sambil langsung
….. jleng ….. terjun.
“Gus Du…..uuur” pekik sang pilot melihat Gus Dur terjun.

Sang Pilot terduduk lemas. Setelah beberapa saat menghela napasnya, sang pilot berkomentar sendirian “Ya sudah kalau nggak mau
dibilangin, tadinya saya cuma mau bilang …..
kalau ransel yang
dipakainya bukan ransel parasut…..
tapi ransel baju yang saya bawa, karena maunya begitu …..
ya sudah”. Akhirnya sang pilot memasang
ransel parasut yang terakhir dan…..
jleng …..
sang pilot terjun
dengan selamat. Bagaimana
dengan Gusdur … ???

No comments:

Post a Comment