Laman

Friday, March 4, 2011

Sejarah Patung Sigale-gale

Patung Sigale gale
Dahulu kala ada seorang Raja
yang sangat bijaksana yang
tinggal di wilayah Toba. Raja ini
hanya memiliki seorang anak,
namanya Manggale. Pada zaman
tersebut masih sering terjadi
peperangan antar satu kerajaan
ke kerajaan lain.
Raja ini menyuruh anaknya
untuk ikut berperang melawan
musuh yang datang menyerang
wilayah mereka. Pada saat
peperangan tersebut anak Raja
yang semata wayang tewas pada
saat pertempuran tersebut.
Sang Raja sangat terpukul
hatinya mengingat anak satu-
satunya sudah tiada, lalu Raja
jatuh sakit. Melihat situasi sang
Raja yang semakin hari semakin
kritis , penasehat kerajaan
memanggil orang pintar untuk
mengobati penyakit sang Raja,
dari beberapa orang pintar
(tabib) yang dipanggil
mengatakan bahwa sang Raja
sakit oleh karena kerinduannya
kepada anaknya yang sudah
meninggal. Sang tabib
mengusulkan kepada penasehat
kerajaan agar dipahat sebuah
kayu menjadi sebuah patung
yang menyerupai wajah
Manggale, dan saran dari tabib
inipun dilaksanakan di sebuah
hutan.
Ketika Patung ini telah selesai,
Penasehat kerajaan mengadakan
satu upacara untuk
pengangkatan Patung Manggale
ke istana kerajaan. Sang tabib
mengadakan upacara ritual,
meniup Sordam dan memanggil
roh anak sang Raja untuk
dimasukkan ke patung tersebut.
Patung ini diangkut dari sebuah
pondok di hutan dan diiringi
dengan suara Sordam dan
Gondang Sabangunan.
Setelah rombongan ini tiba di
istana kerajaan , Sang Raja tiba-
tiba pulih dari penyakit karena
sang Raja melihat bahwa patung
tersebut persis seperti wajah
anaknya.
Inilah asal mula dari patung
Sigale-gale (Patung putra
seorang Raja yang bernama
Manggale).
Patung Sigale-gale ditaruh di
sebuah pondok kecil yang
berada di hutan. Dan apabila
sang Raja rindu terhadap
anaknya yang telah tiada, maka
kerajaan akan mengadakan
upacara ritual untuk mengangkat
patung Sigale-gale dari pondok
di hutan ke istana kerajaan.
Catatan :
Sordam dan Gondang
Sabangunan dimainkan untuk
memohon berkat dari arwah
para leluhur.
Copyright © 2007 - 2010
www.samosirtourism.com

No comments:

Post a Comment