Seperti yang dapat diduga dari judulnya, film Garuda 19 berkisah tentang perjuangan Timnas U19 yang sekarang sedang menjadi buah bibir. Kisah tim ini dan pelatihnya, Indra Sjafrie, telah banyak ditulis menjadi buku. Salah satunya yang berjudul Semangat Membatu tulisan FX Rudy Gunawan. Nah, sebelum film ini dibuat, produser, sutradara, penulis buku dan saya sendiri sebagai penulis skenario berdiskusi untuk memutuskan siapa saja tokoh sentral dalam cerita film Garuda 19. Indra Sjafrie sebagai pelatih tentu menjadi figur utama. Lalu di antara semua remaja anggota Timnas U19 kami memilih tiga orang untuk menjadi penggerak jalan cerita. Mari berkenalan lebih dekat dengan mereka:
Syahrul Kurniawan
Remaja asal Ngawi, Jawa Timur ini ditemukan Indra Sjafrie saat bermain sepak bola tarkam alias tarikan kampung di sebuah lapangan yang keras dan berdebu. Selama ini dunia Syahrul tidak jauh dari bermain bola dan membantu bapaknya bekerja mencari akar pohon jati di hutan. Perjalanannya memperebutkan satu tempat di Timnas U19 inilah yang mengubah hidupnya, termasuk kegalauan hatinya terhadap Rani, sosok seorang gadis manis yang sering menonton pertandingan bola di Ngawi. Bagaimana langkah Syahrul selanjutnya?
Yabes Roni Malaifani
Yabes tinggal di desa Moru, di atas sebuah bukit di Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur. Setiap sore dia latihan di lapangan sepak bola Kalabahi, satu-satunya kota kecil di Pulau Alor yang sangat indah. Jika pulang latihan sudah menjelang senja, maka angkot sudah habis, Yabes terpaksa lari sejauh 15 km dengan rute menanjak untuk pulang. Tempaan alam dan kegigihannya ini membuat tekad Yabes semakin menggebu untuk bermain bola di liga yang sesungguhnya, meski dia tahu sangat sulit bagi seorang pemuda Alor untuk bisa dilihat oleh pelatih dari Pulau Jawa, apalagi dari pusat. ‘Souvenir’ kecil dari Ana, teman sekolah Yabes yang diam-diam diperhatikannya, turut memacu semangat Yabes. Bagaimana upaya Yabes meraih mimpinya?
Yazid Randaula
Nah, tokoh remaja ketiga inilah yang paling banyak mendapat sorotan media selama proses pembuatan film berlangsung. Yazid tinggal di Lorong Bajo, sebuah kampung nelayan di kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Sejak kecil, Yazid sangat suka berenang di laut dan main sepak bola di pantai. Sahabatnya sejak kecil, Mburi Maryam, selalu menemani hari-harinya. Hingga suatu hari sebuah peristiwa besar yang mengubah hidupnya terjadi. Siapkah Yazid menerima kenyataan?
MAU TAU CERITA SELANJUTNYA NONTON AJA LANGSUNG DISINI JANGAN LUPA SUBSCRIBE YA!!!
No comments:
Post a Comment