Berikut ini saya kutip dari
berbagai sumber sebagian
guyon Gusdur, yang dikenal
sebagai Bapak Prulalisme, Kiyai
Nyeleneh dan terakhir ada yang
memberi gelar Kiyai Ad- Dakhil
( Sang Penakluk ). Anda
Penasaran, ikuti guyon Gusdur
berikut ini
1. Jarak Tuhan dengan Hamba
Yang paling jauh dengan
Tuhannya adalah
a. Agama Islam, karena selalu
mengucapkan ‘Allahu
Akbar’ (dengan suara kencang),
b. Agama Hindu panggil
Tuhannya ‘o….mm’ (dengan
suara pelan),
c. Agama Kristen memangil
Tuhannya ‘Bapak dan
Bunda’ (dengan suara terisak)
2. Hasil Otopsi Dokter Bedah
Terhadap Kepala Presiden RI.
a. Bung Karno hanya otak
kanannya yang berkembang
karenanya Bung Karno suka
dengan wanita,
b.Habibi hanya otak kirinya yang
berkembang karenanya dia suka
teknologi,
c. Soeharto saat dibuka
kepalanya tidak ada otaknya.
d. Gus Dur saat dibuka kedua
otak kanan dan kirinya
berkembang, tapi tidak pernah
nyambung,” ujarnya menirukan
lelucon Gus Dur. [win/bar]
3. Siapa yang Paling Hebat?
Di atas geladak kapal perang US
Army tiga pemimpin negara
sedang “berdiskusi” tentang
prajurit siapa yang paling berani.
Eh kebetulan di sekitar kapal ada
hiu-hiu yang sedang kelaparan
lagi berenang mencari makan …
a.Bill Clinton (AS): Kalau Anda
tahu … prajurit kami adalah yang
terberani di seluruh dunia …
Mayor .. sini deh … coba kamu
berenang keliling ini kapal
sepuluh kali.
Mayor: (walau tahu ada hiu) siap
pak, demia “The Star Spangled
Banner” saya siap ,,, (akhirnya dia
terjun dan mengelilingi kapal 10
kali sambil dikejar hiu).
Mayor: (naik kapal dan
menghadap) Selesai pak!!! Long
Live America!!
Clinton: Hebat kamu, kembali ke
pasukan!
b.Koizumi (PM.Jepang) : (tak
mau ketinggal, dia panggil sang
sersan) Sersan! Menghadap
sebentar (sang Sersan datang) …
coba kamu keliling kapal ini
sebanyak 50 kali … !
Sersan: (melihat ada hiu … glek …
tapi) for the queen I’am ready to
serve!!! (pekik sang sersan,
kemudian membuka-buka baju
lalu terjun ke laut dan berenang
keliling 50 kali … dan dikejar hiu
juga).
Sersan: (menghadap sang
perdana menteri) GOD save the
queen!!!
Koizumi: Hebat kamu … kembali
ke tempat … Anda lihat Pak
Clinton … Prajurit saya lebih
berani dari prajurit Anda …
(tersenyum dengan hebat …)
c. Gusdur (RI): Kopral ke sini
kamu … (setelah datang …) saya
perintahkan kamu untuk terjun
ke laut lalu berenang
mengelilingi kapal perang ini
sebanyak 100 kali … ok?
Kopral: Hah … Anda gila yah …!
Presiden nggak punya otak …
nyuruh berenang bersama hiu …
kurang ajar!!! (sang Kopral pun
pergi meninggalkan sang
presiden …)
Gus Dur: (Dengan sangat
bangga) Anda lihat Pak Clinton
dan Pak … Cumi Cumi … kira-kira
siapa yang punya prajurit yang
paling BERANI!!! … Hidup
Indonesia … !!!
4. Beda NU lama dengan NU
baru
Suatu hari, di bulan Ramadhan,
Gus Dur bersama seorang kyai
lain (kyai Asrowi) pernah
diundang ke kediaman mantan
presiden Soeharto untuk buka
bersama.
Setelah buka, kemudian sholat
maghrib berjama ’ah. Setelah
minum kopi, teh dan makan,
terjadilah dialog antara Soeharto
dan Gus Dur.
Soeharto: “Gus Dur sampai
malam di sini?”
Gus Dur: “Engga Pak! Saya harus
segera pergi ke ‘tempat lain’.”
Soeharto: “Oh iya ya ya… silaken.
Tapi kyainya kan ditinggal di sini
ya ?”
Gus Dur: “Oh, iya Pak! Tapi harus
ada penjelasan.”
Soeharto: “Penjelasan apa?”
Gus Dur: “Sholat Tarawihnya
nanti itu ‘ngikutin’ NU lama atau
NU baru?”
Soeharto jadi bingung, baru kali
ini dia mendengar ada NU lama
dan NU baru. Kemudian dia
bertanya.
Soeharto: “Lho NU lama dan NU
baru apa bedanya?”
Gus Dur: ” Kalau NU baru lama,
Tarawih dan Witirnya itu 23
rakaat. ”
Soeharto: “Oh iya iya ya ya… ga
apa-apa….”
Gus Dur sementara diam.
Soeharto: “Lha kalau NU baru?”
Gus Dur: “Diskon 60% !”
Hahahahahaha…. (Gus Dur,
Soeharto, dan orang-orang yang
mendengar dialog tersebut pun
tertawa.)
Gus Dur: “Ya, jadi sholat Tarawih
dan Witirnya cuma tinggal 11
rakaat. ”
Soeharto: “Ya sudah, saya ikut
NU baru aja, pinggang saya
sakit. ”
5.Sopir Metromini dan Juru
Dakwah
Di pintu akherat seorang
malaikat menanyai seorang sopir
Metro Mini. “Apa kerjamu selama
di dunia?” tanya malaikat itu.
“Saya sopir Metro Mini, Pak.” Lalu
malaikat itu memberikan kamar
yang mewah untuk sopir Metro
tersebut dan peralatan yang
terbuat dari emas.
Lalu datang Gus Dur dengan
dituntun ajudannya yang setia.
“ Apa kerja kamu di dunia?”
tanya malaikat kepada Gus Dur.
“Saya mantan presiden dan juga
juru dakwah Pak…” lalu malaikat
itu memberikan kamar yang kecil
dan peralatan dari kayu. Melihat
itu Gus Dur protes.
“Pak kenapa kok saya yang
mantan presiden sekaligus juru
dakwah mendapatkan yang
lebih rendah dari seorang sopir
Metro.. ?” Dengan tenang
malaikat itu menjawab: “Begini
Pak… Pada saat Bapak ceramah,
Bapak membuat orang-orang
semua ngantuk dan tertidur …
sehingga melupakan Tuhan.
Sedangkan pada saat sopir
Metro Mini mengemudi dengan
ngebut, ia membuat orang-
orang berdoa ….” (mbs)
6. Ikan Curian Gusdur Jadi Halal
Gus Dur menjadi santri di
Pondok Pesantren Salaf
Asrama Perguruan Islam
(Ponpes Salaf API) Tegalrejo,
Magelang, antara 1957-1959.
Gus Dur bersama beberapa
teman-temannya merancang
skenario pencurian ikan di
kolam milik Sang Guru, Kiai
Haji Chudlori.
Waktu itu, Gus Dur menyuruh
teman-temannya untuk
mencuri ikan di kolam
sementara Gus Dur
mengawasi di pinggir
kolam, ”
Gus Dur tak ikut masuk ke
kolam dengan dalih
mengawasi jika sewaktu-
waktu KH Chudlori keluar dan
melewati kolam. Tak lama
kemudian, lanjut dia, KH
Chudlori yang setiap pukul
01.00 WIB selalu keluar
rumah untuk menuaikan
shalat malam di masjid
melintas di dekat kolam.
Seketika itu juga, teman-
teman Gus Dur yang sedang
asyik mengambil ikan
langsung disuruh kabur.
Sementara Gus Dur tetap
berdiri di pinggir kolam
dengan memegang ikan hasil
curian.
Gus Dur kepada KH Chudlori ,
kalau tadi ikan milik kiai telah
dicuri dan Gus Dur mengaku
berhasil mengusir para
pencuri itu, ikan hasil
curiannya berhasil Gus Dur
selamatkan.
Atas “jerih-payah” Gus Dur
itu, KH Chudlori
menghadiahkan ikan
tersebut kepada Gus Dur
supaya dimasak di kamar
bersama teman-temannya.
Akhir kata, ikan itu akhirnya
dinikmati Gus Dur bersama
teman-teman bengalnya.
Jelas Gus Dur mendapat
protes keras dari teman-
temannya yang disuruhnya
mencuri tadi. Namun bukan
Gus Dur namanya jika tak
bisa berdalih, yang lebih
penting adalah hasilnya.
“Wong awakmu yo melu
mangan iwake. Lagian, iwake
saiki wis halal wong uwis
entuk izin seko kyai. (Kamu
juga ikut makan ikannya. Lagi
pula, ikan curian tersebut
sudah halal, karena telah
mendapat izin dari kiai-red)
7. Dialog Presiden Dengan
Tuhan
a. Ronald Reagen (AS), ”
Tuhan, kapan negara kami
makmur?, Tuhan jawab, ” 20
tahun lagi”. Presiden AS
menangis.
b. Presiden Syarkozy
( Prancis) , ” Tuhan, kapan
negara Prancis makmur?,
Tuhan menjawab, ” 25 tahun
lagi”, Mendengar jawaban
Tuhan, Presiden Prancis
menangis.
c. Tony Blair ( PM. Inggris ). ”
Tuhan, kapan negara
Inggeris bisa makmur”,
Tuhan menjawab,” 20 tahun
lagi”, PM. Tony Blair ikut juga
menangis.
d. Gusdur ( Presiden RI),”
Tuhan, kapan negara
Indonesia bisa makmur?,”
ternyata Tuhan tidak jawab,
gantian Tuhan yang
menangis.
8.Menebak Usia Mumi
Ini cerita Gus Dur beberapa
tahun yang lalu, sewaktu jaman
Orde Baru. Cerita tentang
sayembara menebak usia mumi
di Giza, Mesir. Puluhan negara
diundang oleh pemerintah Mesir,
untuk mengirimkan tim ahli
Palaeo Antropologinya yang
terbaik.
Akan tetapi, pemerintah
Indonesia lain dari yang lain,
namanya juga jaman Orde Baru
yang waktu itu masih bergaya
represif misalnya banyaknya
penculikan para aktivis. Makanya
pemerintah mengirimkan
seorang aparat yang komandan
intel.
Setelah sejumlah negara maju
untuk menebak usai mumi,
giliran delegasi Indonesia yang
maju. Pak Komandan bertanya
kepada panitia, bolehkan dia
memeriksa mumi itu di ruang
tertutup. “Boleh, silahkan,” jawab
panitia.
Lima belas menit kemudian,
dengan tubuh berkeringan Pak
Komandan Intel itu keluar dan
mengumumkan temuannya
kepada tim juri. “Usia mumi ini
enam ribu dua ratus empat
puluh lima tahun enam bulan
tujuh hari ,” katanya dengan
lancar.
Ketua dan seluruh anggota tim
juri terbelalak dan saling
berpandangan, heran dan
kagum jawaban itu tepat sekali.
Menjelang kembali ke Indonesia,
Pak Komandan Intel dikerumuni
wartawan dalam dan luar negeri
di lobby hotel. “Anda luar biasa,”
kata mereka. “Bagaimana cara
Anda tahu dengan persis usia
mumi itu ?”
Pak Komandan dengan enteng
menjawab, “Saya gebuki, ngaku
dia!”
No comments:
Post a Comment